Kamis, 18 Agustus 2011

potret kaumpapah dan beberapa fiksi mini lainnya!


@ menjual mimpi

maafkan aku, dik! siang ini ranjang barumu kutukar dengan sebungkus nasi untuk mengganjal perut kita sampai esok pagi. bergegas sang kakak mengikat kardus bekas lemari es tersebut bersama setumpuk kardus kecil lainnya.


@ terlalu sering

kirakira kapan kita berpuasa hanya di bulan ramadhan saja, kak? tak lama lagi, dik! usai ayah dan ibu sukses melobi tuhan di atas sana.


@ tak ada yang berubah

seorang bocah pingsan di gendongan ibunya saat mengantri sumbangan dari sang hartawan. hari ini seorang ibu pingsan saat mengantri sumbangan sang hartawan. ibu itu adalah bocah yang 25 thn lalu pingsan di gendongan ibunya.


@ menu buka puasa

setelah selesai berdoa, kami pun menyantap hidangan buka puasa hari ini: sepiring air putih dengan sedikit taburan garam.


@ anak jalanan

ngapain kita di sini kak? tanya sang adik. kakak: cari duit buat makan, dik. duitnya yang kertas aja ya kak, biar gampang ngunyahnya.


@ menu makan malam yang tak biasanya

menu makan malam ini berbeda, ada sepotong daging di piring dan adik makan dengan lahap, di dapur ibu menangis, karena telah kehilangan jari tangannya.


@ di balik pintu usang

''tidurlah nak, bantalnya sudah ibu siapkan'', ujar seorang wanita kepada anaknya sambil menaruh batako di atas dipan.


@ makan angin

tak ada beras lagi di rumah kami. anak dan ibu itu saling berpelukan, di sebuah rumah yang sangat kumuh sekali. dengan tersenyum pasrah, '' kita tunggu hasil undian tuhan hari ini'', bisik tenang ibunya.


@ putus harapan

setelah 9 kali cintanya di tolak, lelaki itu menggelar pertunjukan di alun alun kota, menelan pedang; debus patah hati!




# tentang selingkuh


1.

''hallo mama..aku sedang rapat'' jawab suami melalui hape, tepat dalam dekapan mesra gadis remaja, ''oh iya papa, cuma mau kasih tahu kalau hari ini mama juga arisan di rumah jeng dewi'' sahut sang istri dalam pelukan pemuda di hotel yang sama.


2.
''aku selalu mencintaimu mama,'' bisik mesra suami pada istrinya, sambil membelai rambut serta mencubit nakal dalam gairah ''kucium wangi, tapi bukan farfummu, sayang!'' bisik hati kecil sang istri.


____________________ 

kreasi bersama dengan ono :)